Bandung punya banyak tempat untuk berekreasi sebagai hiburan,mulai dari tempat makan sampai dengan tempat wisata. Salah satu tempat makan yang sering dikunjungi adalah roti bakar Madtari yang berada di Jalan Dipatiukur – Bandung, setiap orang pasti mengenal tongkrongan yang satu ini.
Madtari berdiri pada tahun 2000, Pak Dani pemilik Madtari ini beliau berasal dari Tasikmalaya. Awalnya ia memiliki ide untuk membuka suatu tempat usaha yang bisa menjadi tempat hiburan bagi kalangan mahasiswa dan harganya terjangkau. Tercetuslah sebuah ide untuk menjual roti dan pisang bakar. Pada awalnya Madtari ini terletak di Jalan Ir.H.Juanda yang biasa dikenal dengan kawasan Dago. Sekitar akhir tahun 90-an dan awal 2000 kafe dikawasan dago itu begitu menjamur, terutama malam minggu atau hari libur banyak sekali orang yang asli Bandung maupun luar Bandung yang gemar sekali duduk-duduk disepanjang Jalan Dago. Baik bersama anggota klub motor atau mobil, atau hanya sekedar melepaskan penat bersama teman-teman dan keluarga. Bandung memang sasaran para pelibur terutama yang berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Bekasi bahkan dari daerah Jawa Tengah sekalipun suka berlibur ke Bandung. Menurut Pak Dani (pemilik Madtari-red) itu merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan sebagai sarana bisnis yang sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Tapi sekitar tahun 2005 Madtari pindah ke Jalan Dipatiukur, karena menurut Dinas Tata Kota Bandung kawasan yang dipergunakan Madtari sebelumnya itu akan dibuat taman kota.
Mermula dengan kreatifitas penggabungan roti bakar dengan aneka rasa yang berbeda dengan kafe-kafe roti bakar yang lainnya. Tercetuslah ide strategi penjualan dengan menjual roti bakar dan pisang bakar dengan menggunakan keju yang sangat banyak, untuk menarik selera para pengunjung. Pada mulanya penjualan belum begitu fantastis, tapi berkat usaha yang keras dan penuh perjuangan serta strategi-strategi penjualan yang handal. Pemasukan mulai meningkat, dari mulut ke mulut Madtari mulai dikenal banyak orang baik penduduk asli Bandung maupun pendatang. Orang yang makan disana pasti terkesan dengan keju yang ditawarkan layaknya gunung salju ada didepan mata. Seperti Merry seorang mahasiswi negri di Bandung mengatakan “Awalnya saya tahu Madtari ini dari kakak saya yang lebih dulu lama tinggal di Bandung, disini kejunya banyak banget. Tempatnya sebenernya lebih enak waktu sebelum di D.U ini, kalau disini tempat duduk udah penuh banget mau nggak mau kita duduk diatas selokan yang ditutupin papan. Suka keganggu juga sih sama bau selokan,tapi mau gimana lagi. Madtari sarana nongkrong yang murah meriah soalnya, sesuai banget dengan kantong para mahasiswa.”Penulis Artikel,Susi Nusan.K Belum coba roti pakai Selai Kenari?..ini dia nih selai kenarinya.
Jakarta,15 November 2008 @ Tempatnya Penyuka “Jajanan” Roti di Bandung.